Johannes Manurung,
Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar
Dari Buruh Menjadi Pendeta
Sewaktu masih Sekolah Minggu,
orang tuanya sering mengajaknya untuk mengikuti kegiatan remaja dan
naposobulung HKBP Martoba, Ressort Martoba Medan, dari kegiatan PA, Retreat,
dll, seolah-olah ibunya sangat rugi kalau dia tidak mengikuti kegiatan remaja
gereja.
Ada kata-kata
yang sering diucapakan kepada remaja dan naposo bulung tentangnya yang selalu
mengikuti kegiatan Gereja, dia dikatakan ibunya sebagai bonus remaja dan naposo HKBP Martoba, maksudnya, dia sebagai
tambahan/ peserta yang harus diikutkan dalam setiap perjalanan remaja dan
naposo, kegiatan ini berlangsung hanya sampai di SMP saja. Berangkat dari semua
ini saudara Johannes semakin dikenal remaja dan naposo, bahkan orang tua juga
demikian. Dari pengalaman-pengalaman ini mahasiswa ini sangat suka berkegiatan
di gereja, bahkan dari Sekolah Minggu pernah mengatakan kepada keluarga dan
guru Sekolah Minggunya, bahwa dia akan menjadi Pendeta. Namun entah mengapa,
cita-cita yang selama beberapa tahun diyakininya sempat bergeser ketika dia sekolah
kejuruan SMK-BM Yapim, Medan.
Johannes
mengatakan bahwa ia belajar Akuntansi dengan serius pada masa itu, kecintaannya
ini semakin meningkat ketika guru Akuntansi yang adalah tetangga mereka yang
bernama Hermin Siagian, kak Hermin sering dipanggilnya, kak Hermin yang pada
masa itu masih anggota naposabulung dengan senang hati mengajarinya kapan pun
ketika dia mengalami kesulitan belajar. Pada masa itu lebih memilih bekerja sebagai
seorang Akuntan (accountant), pilihan ini juga dia katakan kepada orang tuanya
sambil menjaga perasaan mereka, bahwa bukan
hanya seorang Pendeta saja yang bisa melayani, namun seorang Akuntan juga bisa
melayani.
Ketika
kejuruannya telah berakhir, pemuda ini berniat melanjutkan sekolahnya dengan
melanjutkan kejuruan yang telah ditekuninya, dia hanya menunggu penerimaan
mahasiswa STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), sembari menunggu saya dia sempat bekerja di PT.Global yang memproduksi alat-alat elektornik
seperti Radio, Speaker, Sound System, pabrik ini tidak jauh dari rumah saya.
Mungkin karena
keasyikan kerja dia tidak ingat informasi penerimaan mahasiswa STAN, dan
malamnya dia menjumpai kak Hermin memastikan informasi STAN, tapi banyak yang
dia lakukan setelah mengetahui informasi selain menghela nafas penyesalan.
Sekalipun menyesali kesalahan, namun dia tetap bekerja sebagai buruh di pabrik
dengan mengharapkan sesuatu yang lebih baik terjadi dalam hidupnya. Pada bulan
Oktober, ibunya mengusulkan agar kembali dengan cita-cita pertamanya yaitu
Pendeta, dengan mempertimbangkan beberapa hal yang telah dan sedang terjadi,
maka pemuda ini mengiyakannya.
Dari bulan
Oktober sampai Maret pemuda ini mengumpulkan uang untuk mencoba testing ke STT
HKBP, semua gaji yang diterimanya diserahkan kepada ibunya. Akuntansi telah ditinggalkannya,
dan sekarang hanya ada Alkitab dan Alkitab, ya, selama itu dia adalah seorang
buruh yang paling saleh di seluruh jagat raya ini sebab pada pagi dan malam
hari harus membaca Alkitab, dan buku wajib “Sejarah Suci”.
Adapun guru
Huria mereka yang sampai sekarang masih melayani di gereja adalah Gr. R. Sihombing/ R. br. Sianturi, beliau mempunyai puteri yang
adalah seorang Pendeta (Pdt. Perlawanty Sihombing, S.Th) dan memiliki suami
yang juga adalah seorang pendeta (Pdt. Saor Hutagaol, S.Th) kedua pendeta ini melayani
di HKBP Mompang, namun sekarang mereka melayani di HKBP Pamor Ganda.
Setelah
pekerjaannya selesai, maka pemuda ini pun harus pergi ke daerah Mompang, Sibolga
untuk menerima ajaran dari sepasang
pendeta itu. Banyak hal yang dia dapat ketika dia tinggal bersama dua pendeta
muda itu. 3 bulan kemudia ujian berlangsung pemuda ini tidak merasakan
ketakutan sama sekali
Pemuda ini bersyukur dalam perjalan hidupnya sendiri,
sebab tidak banyak yang diimpikan dalam hidup ini, namun Tuhan tahu apa yang
diperlukan hamba-hambanya seperti yang tertulis dalam Yesaya 55: 8 Sebab rancangan-Ku
bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
biofile
- Lahir: Medan, Sabtu 03 Agustus 1991
- Anak ketiga dari tiga bersaudara
- SD Negeri 064986 (1997-2003)
- SMP St. Anthonius, Medan (2003-2006)
- SMK-BM YAPIM, Medan, (2006-2009)
- Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar